Pengolahan Limbah Kulit Jeruk Bali (Citru Grandis L. Osbeck) Menjadi Selai

Abstract

Buah jeruk bali banyak diminati oleh masyarakat, baik anak-anak maupun dewasa. Pada umumnya masyarakat mengkonsumsi jeruk bali secara langsung ataupun dalam bentuk olahan lainnya. Namun, sejauh ini hanya daging buahnya saja yang dimanfaatkan, sementara bagian kulitnya dibuang begitu saja ke lingkungan. Padahal kulit jeruk bali memiliki kandungan nutrisi serta serat pangan yang tinggi, sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi olahan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan responden terhadap produk selai kulit jeruk bali. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Perlakuan yang diberikan yaitu perbedaan formulasi selai kulit jeruk bali yaitu S1 (100% kulit jeruk) dan S2 (50% kulit jeruk: 50% buah jeruk). Selanjutnya dilakukan uji hedonik produk selai kepada santri Pesantren Alam Sayang Ibu. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa varian S2 selai kulit jeruk bali memiliki tingkat penerimaan yang lebih baik dibandingkan dengan varian S1 baik dari segi rasa dan warna (70,83% dan 58,83%). Selain itu, daya penerimaan responden terhadap tekstur dari kedua varian sangat tinggi mencapai 87,5%.