KEARIFAN LOKAL SISTEM PEMERINTAHAN MENGINE MENGAME DALAM MEMPERTAHANKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN BUDAYA MASYARAKAT DI DESA SAPIT LOMBOK TIMUR

Authors

  • Irma Fitria Rahmi
  • Baiq Kayla Tiara Aulia
  • Aprizal Sulthon Rasyidi
  • Haasyir Syarif

Keywords:

sistem pemerintahan, mengine mengame, budaya, bangunan, lingkungan hidup

Abstract

Sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial. Tetapi ada beberapa wilayah yang masih menggunakan sistem pemerintahan yang diwariskan turun-temurun. Salah satunya adalah Desa Sapit, Lombok Timur, NTB, di mana sistem pemerintahan masyarakatnya masih menggunakan sistem warisan. Sistem pemerintahannya dibagi dua, yaitu mengine yang artinya perempuan dan mengame berarti laki-laki. Kedua pola pemerintahan tersebut dikaitkan dengan semangat menjaga budaya dan lingkungan hidup. Kami tertarik meneliti dua sistem pemerintahan di Desa Sapit ini lebih jauh. Tujuan penelitian ini adalah secara khusus untuk mengetahui bagaimana sistem pembagian kekuasaan mengine mengame, serta kaitannya dengan upaya pelestarian budaya dan lingkungan hidup Desa Sapit. Menggunakan metode deskriptifkualitatif, peneltian ini menemukan bahwa sistem mengame secara khusus menangani aspek administrasi desa sementara mengine khusus menangani kebijakan terkait pelestarian budaya. Dalam hal ini mengine memegang keputusan mutlak untuk menyetujui atau menolak sebuah kebijakan jika berkaitan dengan pembangunan yang memiliki dampak besar terhadap kelestarian alam atau lingkungan hidup. Sumber primer penelitan ini adalah dokumen-dokumen desa Sapit dan hasil wawancara langsung dengan masyarakat. Kajian-kajian tentang Desa Sapit sebelumnya dijadikan sebagai rujukan sekunder.

Published

2023-12-26