PENGGUNAAN SISTEM PENANGGALAN ROWOT UNTUK MENGATUR TINDAK-TANDUK MASYARAKAT SUKU SASAK DALAM MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM

Authors

  • Ainayyah Alfatiha Putri Kurniawaddin
  • Selia J Putri
  • Aprizal Sulthon Rasyidi

Keywords:

Suku Sasak, Penanggalan Rowot, Mangse, Musim

Abstract

Masyarakat asli (indigenous people) dan komunitas adat umumnya mengamati dengan cermat siklus hidup tanaman, hewan, dan serangga. Mereka mengamati musim dan bagaimana siklus ini berulang dari tahun ke tahun. Informasi ini direkam ke dalam sejarah lisan, nyanyian, tarian, upacara, dan sistem penanggalan. Rowot adalah penanggalan Suku Sasak dalam menentukan musim kapan seseorang akan melakukan suatu kegiatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui sistem perhitungan rowot suku Sasak dan pengaruh sistem perhitungan rowot terhadap keberlanjutan sumber daya alam. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Narasumber akan ditentukan dengan metode purposive sampling. Rowot menjadi acuan bagi masyarakat Sasak dalam menentukan waktu untuk melakukan kegiatan seperti becocok tanam, acara pernikahan dan lain-lain. Perhitungan penentuan waktu menggunakan sistem mangse (musim). Perhitungan mangse dilakukan untuk menentukan kapan waktu yang baik untuk memulai kegiatan. Rowot mengatur sistem bercocok tanam agar tanah memiliki siklus penggunaan yang teratur. Karena penggunaan pupuk pada tanah secara terus-terusan dapat mengganggu dan merusak unsur hara pada tanah. Oleh karena itu, musim bercocok tanam harus disesuaikan dengan waktu kapan hama tidak menyerang tanaman yang ditanam. 

Published

2023-12-26